Ketidakstabilan ekonomi sering kali memicu pelarian ke tempat aman, dengan emas muncul sebagai tempat penyimpanan nilai yang dapat diandalkan. Selama resesi, jatuhnya pasar saham, atau krisis perbankan, investor berbondong-bondong ke emas untuk menjaga modal. Misalnya, selama krisis keuangan 2008, harga emas melonjak lebih dari 24% karena pasar ekuitas runtuh. Demikian pula, gejolak ekonomi di tengah pandemi COVID-19 menyebabkan emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $2.000/ons pada tahun 2020.
Dampak terhadap Permintaan Penyimpanan:
Meningkatnya volatilitas mendorong investor untuk mengubah aset kertas menjadi emas fisik, meningkatkan permintaan untuk penyimpanan yang aman. Pada tahun 2022, di tengah lonjakan inflasi dan ketegangan geopolitik, permintaan emas global naik 18% tahun-ke-tahun, dengan batangan dan koin fisik menyumbang porsi yang signifikan. Pergeseran ini menggarisbawahi hubungan antara kecemasan ekonomi dan kebutuhan akan perlindungan aset berwujud.
Emas secara tradisional telah menjadi lindung nilai terhadap inflasi. Tidak seperti mata uang fiat, yang kehilangan nilainya saat pemerintah mencetak uang, kelangkaan emas mempertahankan nilainya. Secara historis, periode inflasi tinggi berkorelasi dengan melonjaknya harga emas. Pada tahun 1970an, Amerika inflasi rata-rata 7% per tahun, mendorong emas dari $35/ons menjadi $850/ons pada tahun 1980.
Pertimbangan Penyimpanan:
Harga emas di AS dolar, yang membuat nilainya berbanding terbalik dengan kekuatan dolar. Dolar AS yang melemah membuat emas lebih murah bagi pembeli asing, sehingga meningkatkan permintaan. Misalnya, pada tahun 2020, indeks dolar turun 12%, sementara harga emas naik 25%.
Dampak pada Penyimpanan:
Investor multinasional sering menyimpan emas di yurisdiksi yang stabil dan didenominasi dalam mata uang yang kuat. Sebaliknya, warga negara dengan mata uang yang fluktuatif (misalnya, Argentina atau Turki) mungkin lebih memilih penyimpanan di luar negeri untuk melindungi terhadap keruntuhan mata uang lokal.
Dinamika Penyimpanan:
Perang, sanksi, dan kekacauan politik memperkuat daya tarik emas. Invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, misalnya, memicu kenaikan harga emas sebesar 6% karena investor mencari perlindungan. Demikian pula, bank sentral di Asia dan Eropa Timur mempercepat pembelian emas untuk mendiversifikasi pembelian dari AS Kepemilikan obligasi pemerintah di tengah risiko sanksi.
Strategi Penyimpanan:
Investor di kawasan yang tidak stabil sering kali memilih menyimpan dana di luar negeri di negara yang netral secara politik seperti Swiss atau Singapura. Tren ini melonjak setelah cadangan Rusia dibekukan pada tahun 2022, yang mendorong pasar negara berkembang untuk memulangkan atau mendiversifikasi lokasi penyimpanan.
Pasokan emas yang terbatas menopang nilainya. Hasil pertambangan tahunan (sekitar 3.600 ton) memenuhi permintaan tetap dari perhiasan (45%), teknologi (8%), dan investasi (47%). Bank sentral, yang membeli 1.136 ton pada tahun 2022 (data IMF), semakin memperketat pasar.
Dampak pada Penyimpanan:
Keterbatasan pasokan dan meningkatnya permintaan dapat mendorong harga naik, sehingga memberi insentif bagi penyimpanan swasta. Misalnya, dorongan China untuk swasembada dalam pertambangan emas dan melonjaknya permintaan perhiasan di India mencerminkan tren penyimpanan regional yang terkait dengan rantai pasokan lokal.
Emas fisik memerlukan penyimpanan yang aman, yang menimbulkan biaya. Pilihannya meliputi:
Pertukaran Strategis:
Investor menyeimbangkan biaya, aksesibilitas, dan keamanan. Misalnya, investor ritel mungkin mengutamakan keterjangkauan, sementara lembaga memilih brankas yang dialokasikan dan diasuransikan sepenuhnya di pusat keuangan seperti London atau Zurich.
Pemerintah memengaruhi penyimpanan emas melalui perpajakan dan aturan kepemilikan. Di India, kepemilikan emas dikenakan pajak kekayaan, yang mendorong permintaan untuk penyimpanan rahasia. Amerika Serikat mengenakan pajak atas emas sebagai barang koleksi (tarif keuntungan modal 28%), sedangkan Singapura menghapuskan GST pada emas pada tahun 2020, dan menjadikannya tempat penyimpanan emas.
Lepas pantai vs. Penyimpanan Domestik:
Kekhawatiran privasi mendorong alokasi lepas pantai. Swiss, dengan undang-undang kerahasiaan bank yang ketat, memegang ~25% cadangan emas global. Sebaliknya, kebijakan repatriasi seperti upaya Venezuela tahun 2019 untuk mengambil kembali emas dari Bank of England menyoroti risiko geopolitik penyimpanan di luar negeri.
Inovasi mengubah solusi penyimpanan:
Kemajuan ini mengurangi biaya dan meningkatkan transparansi, membuat penyimpanan lebih mudah diakses oleh investor kecil.
Meningkatnya investasi ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) sedang membentuk kembali permintaan emas. Penambangan tradisional menghadapi pengawasan ketat akibat penggundulan hutan dan polusi merkuri. Sebagai tanggapannya, 15% emas global sekarang berasal dari sumber daur ulang, dan sertifikasi seperti standar Responsible Jewellery Council (RJC) semakin populer.
Implikasi Penyimpanan:
Emas yang bersumber secara etis memiliki harga premium, yang memengaruhi pilihan penyimpanan. Investor mungkin membayar ekstra untuk menyimpan emas bersertifikat di brankas ramah lingkungan, menyelaraskan portofolio dengan tujuan keberlanjutan.
Investasi penyimpanan emas bukan sekadar reaksi terhadap pergerakan harga tetapi interaksi yang mendalam antara kekuatan ekonomi makro, toleransi risiko pribadi, dan kepraktisan logistik. Untuk menavigasi lanskap ini:
Dalam era ekspansi moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan risiko sistemik, emas tetap menjadi landasan ketahanan keuangan. Dengan memahami faktor-faktor yang membentuk penyimpanannya, investor dapat memperkuat kekayaan mereka terhadap gelombang ketidakpastian.
Baik untuk melindungi diri dari inflasi, keruntuhan mata uang, atau kekacauan geopolitik, penyimpanan emas merupakan seni sekaligus sains. Keputusan yang diambil saat ini dapat memastikan bahwa aset kuno ini terus bersinar sebagai mercusuar keamanan bagi generasi mendatang.
Sejak 2019, Meet U Jewelry didirikan di Guangzhou, Cina, Pangkalan Pembuatan Perhiasan. Kami adalah perusahaan perhiasan yang mengintegrasikan desain, produksi, dan penjualan.
+86-19924726359/+86-13431083798
Lantai 13, Menara Barat Gome Smart City, No. 33 Juxin Street, Distrik Haizhu, Guangzhou, Cina.